22 Agustus 2009

UI, UGM, dan ITB di 100 universitas top di Asia

VIVAnews - Tiga universitas di Indonesia masuk 100 rangking universitas top di kawasan Asia. Pemeringkatan dilakukan oleh Times Higher Education yang dikenal sebagai lembaga pemeringkat universitas dunia.
Dalam keterangan tertulis Deputi Direktur Kantor Komunikasi Universitas Indonesia Devie Rahmawati, Senin 25 Mei 2009, Indonesia berhasil mendudukkan wakilnya di peringkat 50 (UI), 63 (Universitas Gadjah Mada), dan 80 (Institut Teknologi Bandung).
Wakil Indonesia ini mengungguli beberapa wakil negara-negara besar du Asia seperti Pusan University, Korsel yang ada di peringkat 83, University of Delhi (60), Tokyo University of Science (67), dan Tokyo University of Ahriculture and Tech yang ada di peringkat 93.
Menurut Devie, saat ini tercatat ada 29 metodologi pemeringkatan universitas. Tapi sedikitnya ada tiga pemeringkat yang memiliki reputasi internasional, yakni Times Higher Education (THES), Sanghai Jiao Tong University, dan Webometrics. Lewat pemeringkatan setiap universitas akan memiliki panduan obyektif untuk memetakan keunggulan dan kelemahan antar perguruan tinggi di seluruh dunia. THES sendiri menggunakan sembilan indikator.
Pertama, mengukur kualitas penelitian lewat survei di kalangan akademik. Indikator ini memiliki pembobotan 30 persen. Kedua, rasio staf pengajar dan mahasiswanya dengan bobot 20 persen. Ketiga, Citations per Paper, seberapa banyak penelitian universitas terkaoit dikutip (bobot 15 persen). Kemudian keempat, employer review, kesiapan kerja lulusan (bobot 10 persen). Indikator lainnya, papers students (2,5 persen), international student (2,5 persen), dan international faculty (2,5 persen).
Selain itu juga terdapat lima bidang akademik yang menjadi subyek penelitian, art and humaties, engineering and IT, life sciences an biomedicine, natural sciences, dan social science. UI berada di peringkat 18 besar untuk kategori social sciences.

Selamat Berpuasa !!!!!

Bulan Ramadhan telah tiba, marilah kita bersama2 menjalani bulan ramadhan ini dengan penuh khidmat.....

mohon maaf bila penulis secara pribadi ataupun secara tidak langsung telah menyakati perasaan saudara sekalian.....

semoga dibulan ramadhan ini kita mendapatkan kemudahan dan ditunjukan kembali ke jalan yang benar oleh Allah SWT.....
ammmiiinnn.....

20 Agustus 2009

Meraih Mimpi, Angin Segar di Dunia Animasi Indonesia




Meraih Mimpi, film animasi asli Indonesia yang diadaptasi dari buku Sing of the Dawn karya Minfong Ho, film ini bercerita tentang Dana (Gita Gutawa) bersama adiknya Rai (Patton, Idola Cilik) yang ingin menyelamatkan desanya dari niat jahat Pairot (Surya Saputra), bersama-sama dengan hewan-hewan hutan, mereka berusaha mengungkap niat sebenarnya dari Pairot.....

"Kami bangga bisa meluncurkan Meraih Mimpi ke pasar Indonesia," ujar Managing Director IFW, Mike Wiluan, dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Hyatt, Jakarta, Senin (27/7).

Film ini berlatar belakang di perkampungan dan hutan di pulau batam, dan juga dibuat di pulau batam, sekitar 150 orang animator asli Indonesia dari Infitine Frameworks (IFW), berhasil membuat film ini setelah 3 tahun lamanya, dan telah menghabiskan dana sebesar 5jt USD.....

Sebenarnya film ini udah selesai dari tahun 2008, dan sudah didistribusikan di berbagai negara, IFW, perusahaan yang membuat film ini memutuskan untuk tidak langsung meluncurkan di Indonesia karena mereka ingin mendapatkan pengakuan Internasional terlebih dahulu.....

"Sing to The Dawn (versi Internasionalnya, pen) tidak langsung kami luncurkan ke Indonesia karena kami ingin meraih international recognizition terlebih dahulu. Setelah itu, kami baru meluncurkan di Indonesia agar masyarakat tahu bahwa ada studio animasi di Indonesia," jelas Wisnu Triatmojo, Jubir IFW.

Di Indonesia sendiri, film ini akan mulai tayang pada 8-9 September.





Cast :
Dana - Gita Gutawa
Rai - Patton "Idola Cilik"
Pairot - Surya Saputra
Kakatu - Cut Mini
Minah - Shanty
Ben - Indra Bekti
Somad - Uli Herdinansyah
Kadal - Ria Irawan
Oma - Jajang C. Noer
Tante Bear - Tike Prijatnakusumah
Wiwien - Jose Rizal Manua
Ubay - Joko Anwar
Kelelawar - Nina Tamam
Rusa - Melissa Karim
Monyet - Otto Djauhari
Saman - Gerry Puraatmaja
Lei - Faisal Ibrahim / Jamal Mustawa
Tien - Nala Amrytha
Arti - Kartika Indah Jaya
Laba Laba - Bemby Gusty

19 Agustus 2009

Olimpiade Biologi Internasional, 3 Medali Untuk Indonesia


CENGKARENG (Pos Kota)- Tim merah putih berhasil mempersembahkan satu medali emas dalam ajang olimpiade biologi internasional (International Biology Olimpiad) ke-20 yang berlangsung di Tsubuka, Jepang 12-19 Juli 2009.

Selain medali emas, tim yang beranggotakan 4 siswa SMA tersebut juga berhasil membawa pulang satu medali perak dan satu medali perunggu.

Medali emas dipersembahkan oleh Anugerah Erlaut, siswa SMA Kharisma Bangsa, Tangerang dan medali perak dipersembahkan Irfan Haris, siswa SMA 1 Pringsewu, Lampung. Sedang untuk medali perunggu dipersembahkan Elbert Wijaya, siswa SMAK I BPK Penabur, Jakarta.

Direktur Pembinaan SMA Depdiknas Sungkowo Mujiamanu mengatakan perolehan medali emas ini merupakan prestasi terbaik yang pernah diraih tim Indonesia. “Tahun lalu kita hanya dapat dua medali perak. Syukur tahun ini bisa emas, mengulang sukses 2007,” katanya ketika menjemput tim IBO di Bandara Soekarno Hatta.

Bagi Sungkowo prestasi tersebut cukup menghibur ditengah suasana duka yang menyelimuti negeri ini akibat tragedi bom Kuningan. Setidaknya kita bisa menunjukkan pada dunia internasional bahwa siswa Indonesia mampu berprestasi sejajar dengan siswa lain di dunia.

IBO ke-20 tersebut diikuti oleh 221 siswa-siswa terbaik dari 56 negara delegasi. Lawan yang dinilai cukup berat berasal dari China.
Acara olimpiade biologi ini bertepatan dengan perayaan 200 tahun Charles Darwin serta 150 tahun publikasi The Original of Species.

Beberapa materi tes praktikum antara lain anatomi hewan dan tumbuhan, biokimia dan biologi molekuler, genetika dan fisiologi sel.

17 Agustus 2009

Sudirman, Sang Jendral Indonesia

[CENTER][IMG]http://www.rileks.com/images/stories/2009/08/HOTRILEKS/sudirman450.jpg[/IMG][/CENTER] Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.
Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebut sebagai salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.
Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.
[CENTER][IMG]http://www.rileks.com/images/stories/2009/08/HOTRILEKS/sudirman4501.jpg[/IMG][/CENTER]

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.
Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.
Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.
[CENTER][IMG]http://www.rileks.com/images/stories/2009/08/HOTRILEKS/sudirman4502.jpg[/IMG][/CENTER]
Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.
Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.
Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.
Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

[B](tokohindonesia/yon/foto:wordpress)[/B] Nama : Jenderal Sudirman Lahir : Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916 Agama : Islam Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950 Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta Pendidikan Fomal: - Sekolah Taman Siswa - HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat) Pendidikan Tentara: Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor Pengalaman Pekerjaan: Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap Pengalaman Organisasi: Kepanduan Hizbul Wathan Jabatan di Militer: - Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal - Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel - Komandan Batalyon di Kroya

sumber : http://www.rileks.com/hot-rileks/26693-persiapan-agustus-ala-rilekscom.html

Densus 88, Pasukan Anti Teror Milik Indonesia


Detasemen Khusus 88 Anti Teror, ini nih, tim anti teror milik Indonesia yang tanggal 8 kemaren berhasil grebek rumah yang jadi markas teroris di temanggung.....

Angka 88 yang digunakan dalam nama tim ini melambangkan dua buah borgol, yang mana juga merupakan jumlah korban warga australia pada peristiwa pemboman di bali tahun 2002 dulu.....

Burung hantu yang digunakan pada lambang densus 88 merujuk pada spesies burung “nocturnal” (aktif waktu malam) dan mempunyai bentuk muka yang berbeda dengan burung biasa. Muka burung hantu berbentuk rata seperti muka manusia dengan kedua belah matanya menghadap ke depan. Burung hantu juga mempunyai paruh bengkok kebawah yang tajam, dan mempunyai bulu jambul yang lembut.
Burung hantu adalah binatang pemangsa yang efisien karena dilengkapii perlengkapan yang memadai sebagai predator. Matanya yang terletak dibagian depan memberi kesan burung ini pandangan “menyatu” yang hebat. Dimana seekor burung hantu mempunyai kemampuan penglihatan secara binokuler (melihat sebuah obyek dengan kedua mata secara bersamaan), sehingga burung hantu dapat melihat obyek secara tiga dimensi dengan wilayah penglihatan 110 derajat, 70 derajat diantaranya dapat dilihat secara binokuler. Namun ia bisa memutar kepalanya 270 derajat sehingga bisa melihat ke belakang dengan mudah.
Karena sering berburu dimalam hari, burung hantu dilengkapi dengan sistem pendengaran yang sagat baik. Telinga terletak di dekat mata dan dilingkupi oleh wajah yang lebar. Wajah yang lebar ini berfungsi seperti radar menangkap suara yang menyalurkan gelombang suara melaui otot-otot wajah ke telinga. Daya penglihatannya dan pendengarannya pada malam hari sangat tajam, mampu mendengar cicitan tikus pada jarak 500 m. Cakarnya yang tajam akan keluar memanjang saat menyerang sehingga meningkatkan keberhasilan serangan.
Burung hantu juga dilengkapi sepasang sayap yang cukup spesial karena mampu meredam gerakan udara yang membuatnya tidak bersuara saat terbang dan menangkap mangsanya dengan kejutan. Itu juga membuatnya mampu mendengar pergerakan buruannya dengan jelas sambil terbang.
Semuanya itu membuat Burung Hantu memiliki kemampuan berburu yang sangat tinggi, tangkas, cekatan dan disamping menyambar juga mengejar mangsanya di atas tanah. Penelitian pada jenis tertentu, kotoranya menunjukkan 99% memangsa tikus sedangkan 1% memangsa serangga. Mengkonsumsi tikus lebih banyak 2-3 ekor per hari namun daya membunuh lebih dari yangdimakannya.



Berawal dari 75 orang, tim yang diresmikan pada tanggal 24 agustus 2006 ini telah mendapatkan pelatihan dari CIA, FBI, dan US secret service ! Bahkan USA sudah mengeluarkan tidak kurang dari USD16M untuk membantu mempersenjatai dan melatih densus 88.....

Persenjataan yang digunakan oleh densus 88 antara lain adalah :

Senapan serbu COLT M4
Senapan Penembak Jitu Armalite AR-10
Shotgun Remington 870
Pesawat Hercules C-130

Kini Densus 88 berisikan sekitar 400 orang, dari ahli investigasi, ahli bom, penembak jitu, sampe ahli pukul juga ada ! Pusat pelatihan Densus 88 ada di Megamendung, sekitar 50km selatan jakarta.....




Operasi yang diketahui :

  • 9November 2005 - Detasemen 88 Mabes Polri menyerbu kediaman buronan teroris Dr. Azahari di Kota Batu, Jawa Timur yang menyebabkan tewasnya buronan nomor satu di Indonesia dan Malaysia tersebut.

  • 2 Januari 2007 - Detasemen 88 terlibat dalam operasi penangkapan 19 dari 29 orang warga Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang di Kecamatan Poso Kota. Tembak-menembak antar polisi dan warga pada peristiwa tersebut menewaskan seorang polisi dan sembilan warga sipil.

  • 9 Juni 2007 - Yusron Al Mahfud, tersangka jaringan teroris kelompok Abu Dujana, ditangkap didesa Kebarongan, Kemrajan, Banyumas, Jawa Tengah

  • 8 Agustus 2009 - Menggerebek sebuah rumah di Jati Asih, Bekasi dan menewaskan 2 tersangka teroris

  • 8 Agustus 2009 - Mengepung dan akhirnya menewaskan tersangka teroris di Temanggung.

#IndonesiaUnite Kami Tidak Takut !


udah pada tau donk soal #IndonesiaUnite, sebuah gerakan online yang bermula dari twitter ini sekarang udah makin berkembang, berbagai macam pernak-pernik dibuat, bahkan facebook pagenya udah mencapai lebih dari 300,000 penggemar, mediapun banyak yang membicarakan tentang gerakan online ini.....

peristiwa pemboman di JW marriot dan Ritz Carlton 17 july 2009 kemaren merupakan titik awal dari gerakan ini, setelah banyaknya tweet yang beredar tentang pemboman itu, para pengguna twitter mulai menggunakan #indonesiaunite dalam postnya, sehingga #indonesiaunite mencapai hashtag paling populer di twitter.....

sehari sebelum perayaan hari kemerdekaan, tepatnya jam 23.00 wib #indonesiaunite mendeklarasikan Amanat Bersama, kegiatan itu dilaksanakan serentak diberbagai tempat di Indonesia, bahkan yang di Jakarta sampe dihadiri oleh beberapa mentri lho ! dan hari ini pun akan banyak kegiatan yang diselenggarakan, antara laen live show di acara makin malam makin mantab di anteve, yang akan dihadiri banyak selebriti dan pengguna twitter di Indonesia, so ayo ikutan #indonesiaunite, ayo kita buktikan kalo Indonesia Tidak Takut !